Seorang pria ingin membeli seikat bunga mawar untuk
sahabatnya.Namun,pria tersebut melihat sesosok gadis kecil yang sedang
mengamati seikat bunga mawar dengan mata yang berkaca-kaca.Pria itu menghampiri
gadis kecil itu dan bertanya “Ada apa denganmu?Mengapa engkau melihat bunga
mawar itu dengan mata yang berkaca-kaca?”.
“Saya ingin memberi seikat rangkaian bunga mawar ini untuk ayah saya,seumur hidup, saya belum pernah memberikan bunga seindah
ini untuk ayah”Jelas gadis itu.“Kenapa tidak kau beli saja?Ini bagus, kok”Ucap
pria tersebut sambil mengamati seikat bunga yang diamati oleh gadis kecil
itu.“Uang saya tidak cukup untuk membelinya,harganya cukup mahal.”Jawab gadis
kecil itu dengan suara parau.“Ya sudah,ambil saja,aku yang akan membayarnya.”
Pria itu menawarkan diri sambil tersenyum.Akhirnya gadis itu mengambil seikat
bunga mawar.Dengan ditemani sang pria, gadis itu lalu menuju kasir. Pria itu
juga menawarkan diri mengantar si gadis pulang ke rumah untuk memberikan bunga
itu kepada ayahnya. Gadis itu pun bersedia.
Dua orang itu kemudian menuju ke sebuah tempat yang di tunjukan oleh
gadis tersebut.Pria itu langsung kaget karena gadis itu mengajaknya ke sebuah
pemakaman umum.Pria itu mengikuti langkah-langkah si gadis.Dengan sangat
terharu gadis itu meletakkan seikat bunga di makam ayahnya.Ia ke makam seorang
ayah yang tidak pernah ia lihat selama hidupnya.Karena ayahnya menjadi korban
pembunuhan saat terjadi perampokan di rumah gadis kecil itu.Pada saat
itu,ibunya sedang mengandungnya.
Pria itu teringat bahwa sejak sang ayah di PHK dan beralih menjadi
tukang jahit,ia sering mengecewakan ayahnya.Ia selalu berfikir bahwa yang patut
di sayangi dan di hormati adalah sang ibu dan bukan ayahnya.Karena upah yang di
dapat sang ayah tidak mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga saat ini sang ibu
yang menjadi kepala rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Melihat peristiwa ini,pria tersebut mengantar gadis itu pulang ke
rumahnya.Kemudian,pria itu memacu mobilnya untuk segera pulang dan meminta maaf
kepada ayahnya bahwa hal yang selama ini ia pikirkan adalah salah.Dan
seharusnya ia tidak pilih kasih kepada orang tuanya.Karena ayah dan ibu
sama-sama membesarkannya dengan penuh kasih sayang.Dan yang lebih penting
adalah ke dua orangtuanya masih utuh dan harmonis.
by Alva Dian Fadhila
0 komentar:
Post a Comment